Ini Cara Berinvestasi di Reksa Dana

Cara Berinvestasi di Reksa Dana



Sebenarnya dengan Anda cara investasi reksadana di reksa dana, Anda juga sudah menempatkan dana Anda di instrumen deposito lho. Dan bukan deposito saja, Anda juga secara tidak langsung telah menempatkan dana Anda di instrumen obligasi, dan juga saham. Wah, asyik kan? Modal cuman sedikit tapi sudah bisa investasi di obligasi dan saham. Memang berapa sih sebenarnya modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi di reksa dana? Cukup 100 ribu saja sebenarnya. Hm.. itu mungkin sama jumlahnya dengan makan siang Anda di sebuah restoran di pusat perbelanjaan terkenal di Jakarta?

Jadi sebenarnya modal tidak bisa dijadikan alasan lagi untuk tidak berinvestasi di reksa dana. jadi, alasan apa lagi tidak berinvestasi di reksa dana?

cara investasi reksadana Tidak tahu caranya? Oke, berikut ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk melakukan investasi di reksa dana.

1. Siapkan tujuan
Dalam melakukan investasi, Anda harus memiliki tujuan akan digunakan untuk apa nanti uang hasil investasi Anda tersebut. Untuk lebih mudahnya, uang hasil investasi Anda nanti akan digunakan dalam jangka waktu jangka pendek, menengah, atau panjang. Atau akan digunakan dalam waktu dekat (1-3 tahun), menengah (3-5 tahun), atau masih lama (di atas 5 tahun)?

2. Siapkan modal
Jika Anda sudah mengetahui akan digunakan kapan dan untuk apa hasil investasi Anda, maka siapkan modal awal untuk investasi Anda. Idealnya sih, cukup untuk mencapai target Anda sesuai dengan asumsi return yang Anda inginkan. Namun, misalkan Anda tidak punya hitungannya, modal awal untuk Anda berinvestasi di reksa dana cukup Rp 100.000 saja. tidak terlalu banyak bukan?

3. Pilih produk reksa dana
Pilih produk reksa dana yang Anda inginkan. Nah, ada sekian ratus produk reksa dana yang ada di pasaran. Anda bisa kelompokkan sasaran Anda berdasarkan tujuan yang telah Anda tetapkan di poin satu. Jika untuk jangka pendek, Anda bisa memilih reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap. Untuk tujuan jangka menengah, Anda bisa memilih reksa dana kombinasi atau campuran. Sedangkan apabila Anda memiliki tujuan keuangan jangka panjang, Anda bisa memilih reksa dana saham. Carilah reksa dana yang memiliki kinerja yang baik, dan dikelola manajer investasi yang baik pula.

4. Biarkan Manajer Investasi bekerja
Jika Anda sudah membeli reksa dana pilihan Anda, maka tugas selanjutnya adalah monitoring atas hasil kelolaan reksa dana tersebut. Anda tidak perlu memperhatikan perkembangan dana Anda setiap hari karena reksa dana adalah investasi yang horizon waktunya cukup panjang. Bahkan untuk yang jangka pendek pun, horizon waktunya setahun. kalau baru seminggu Anda pelototin terus mungkin perkembangannya baru sedikit, atau bahkan bisa minus.

Terkait dengan hasil investasi reksa dana, perlu Anda ingat bahwa hasil investasi Anda bisa minus alias berkurang. Dana Anda pun juga tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Saran saya, Anda gunakan dana yang memang khusus Anda persiapkan untuk investasi untuk reksa dana. jangan gunakan dana yang akan Anda gunakan dalam kurun waktu investasi tersebut.

Misalnya, Anda mendapatkan bonus dari perusahaan sebesar 1 kali gaji. Maka, sisihkan sebagian dari bonus tersebut untuk investasi reksa dana Anda. Sisa bonus baru Anda gunakan untuk keperluan lain. Atau Anda juga bisa rutin melakukan pembelian reksa dana setiap bulan. Gunakan mekanisme autodebet untuk pembelian bulanan ini sehingga Anda tidak direpotkan dengan urusan investasi reksa dana.

Reksa dana saat ini juga sudah dapat dibeli secara online. Banyak agen penjual reksa dana yang memberikan fasilitas ini untuk memudahkan nasabah untuk membeli dan menjual reksa dana secara online, termasuk untuk melakukan pengaturan pembelian reksa dana secara bulanan (dollar cost averaging).

Jadi sangat mudah bukan untuk berinvestasi di reksa dana? Selamat berinvestasi reksa dana!