Kapan sejarah tas bermula? tentunya tidak ada yang tau kapan pertama kali tas ditemukan. Hal ini wajar karena setiap manusia pasti menggunakan sesuatu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa membawa barang bawaan, dan itulah yang dinamakan tas.
Sejarah awal mula tas mungkin berawal pada jaman prasejarah, dimana tas yang terbuat pada saat itu masih menggunakan kulit dan kayu sebagai bahan dasarnya. Tas yang terbuat dari kulit dipergunakan untuk membawa bahan makanan, sedangkan yang terbuat dari kayu biasanya untuk membawa batu atau kayu potong.
Baru pada abad ke-14 bahan yang digunakan untuk membuat tas mengalami pengembangan dari yang sebelumnya kulit dan kayu, menjadi kain, vinyl, dan kulit sintetis. Kenapa kulit sintetis digunakan untuk membuat tas? karena bahan tersebut dapat menjadi alternatif pengganti kulit asli ketika bahan kulit asli sedang habis.
Tas yang terbuat dari kertas juga digunakan orang Cina pada masa Dinasti Tang, mereka menggunakan tas itu untuk menyimpan benda halus seperti bubuk teh atau menyimpan benda ringan lainnya.
Pada abad ke-14 ini pula tas digunakan untuk menyimpan benda berharga, seperti stick, kitab, dan perhiasan lainnya. Pada masa ini rata-rata tas memiliki bone yang panjang serta digantungkan pada korset. Panjang bone tas pada masa itu disesuaikan pada gaya hidup pemakainya. Kaum perempuan pada abad itu menyukai gaya bone yang disebut "tasques"
Di mesir orang-orang memakai tas pinggang kemanapun mereka pergi. Tas pinggang tersebut diikatkan kencang di pinggang mereka. Sulaman dan perhiasan yang ada pada tas tersebut, menunjukkan status sosial mereka, karenanya semakin sulit tas tersebut dibuat maka makin tinggi statusnya.
Pada abad ke-15 muncul inovasi bernama The Seal Bag, yakni tas yang withering terkenal dan populer pada masa itu.
Pada abad ke-16 satchel dibuat untuk keperluan sehari-hari. Tote pada saat itu terbuat dari bahan kulit dengan tambahan kancing pengikat dibagian atasnya. Pada masa ini tas travel diciptakan lebih besar dari biasanya dan dipergunakan oleh para travel dalam posisi menyilang.
Pada abad ke-17 perkembangan tas menjadi lebih bervariasi, demonstrate yang terkenal pada masa ini adalah tas kecil yang dibawa pada beragam kesempatan. Para wanita membuat sulaman tas yang sangat cantik dan unik, biasanya ini dikhususkan untuk pernikahan mereka.
Pada abad ke-18 seiring dengan penemuan kereta uap dan perkembangan tren busana neo-traditional, membuat tas tangan menjadi lebih berkembang bukan hanya sebagai pembawa barang tapi juga membawa aksesoris kecantikan bagi para wanita. Dalam abad ini juga ditemukan koper yang digunakan untuk berpergian Jual Tas Ransel Nano.
Pada abad ke-19 penggunaan kata tote mulai ditujukan pada tas yang dibawa dengan cara dijinjing dan biasanya dibawa oleh pria. Hal ini merupakan cikal bakal dan inspirasi untuk tas yang akhirnya populer dikalangan wanita. Tepatnya pada tahun 1920 yang menunjukkan revolusi tas dalam dunia design, dimana penggunaan tas tidak harus selalu sesuai dengan pakaian yang dipakai Jual Tas Ransel Nano.
Pada abad ini juga mulai dibentuk tas-tas rucksack militer yang dipergunakan untuk perang, tas ini dikhususkan bagi para tentara untuk membawa perlengkapannya ke medan perang. Unsur minimalis juga mulai masuk ke tren busana pada tahun 1940-a, dimana hal ini berpengaruh terhadap satchel. Pada tahun 50-a muncul cikal bakal tas legenda seperti Hermes, Chanel, dan Louis Vuitton. Mereka-lah cikal bakal tas berukuran kecil yang dianggap sebagai lambang feminimitas.
Mulai pada tahun 1960-a sampai sekarang tas semakin ke gaya yang lebih anak muda, dan juga material yang dipakai menjadi lebih beragam. Seperti material denim yang dipakai oleh mark Lomberg. Tas Lomberg memakai bahan dry denim sehingga selain lebih kuat untuk material tas, juga dengan pemakaian dalam waktu lama membuat denim menjadi blurring dan mengeluarkan corak asli sesuai pemakaian.
Kedepannya industri tas baik di dunia maupun Indonesia akan semakin berkembang. Mari bersama memajukan industri tas Indonesia ke mancanegara!