Struktur Cerita Fabel

Struktur Cerita Fabel

cerita fabel Fabel Adalah : Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, Contoh – Secara terminologis fabel berasal dari bahasa Latin fabula. Cerita fabel merupakan cerita mengenai kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.  Fabel terhitung tipe cerita fiksi, bukan kisah mengenai kehidupan nyata. Cerita fabel kerap terhitung disebut cerita ethical gara-gara pesan yang tersedia didalam cerita fabel perihal erat dengan moral.

Percayakah anda bahwa belajar itu tidak cuma terhadap manusia? Kita sanggup terhadap apa yang tersedia dibumi, seandainya belajar terhadap alam, tumbuhan, atau binatang. Keseluruhan kehidupan tipe tumbuhan-tumbuhan suatu habitat disebut flora, sedangkan keseluruhan kehidupan tipe binatang disebut fauna. Pada pelajaran ini anda bakal diajak mengetahui dan mencermati teks cerita fabel. Tokoh terhadap cerita fabel umumnya binatang. Teks cerita fabel tidak cuma mengisahkan kehidupan binatang, tapi terhitung mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Binatang-binatang yang tersedia terhadap cerita fabel miliki pembawaan seperti manusia. Karakter mereka tersedia yang baik dan tersedia terhitung yang tidak baik. Mereka mempunyai pembawaan jujur, sopan, pintar dan suka bersahabat, dan juga melakukan kelakuan terpuji. Mereka tersedia yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan menginginkan menang sendiri. Cerita fabel tidak cuma bertujuan kepada anak-anak, tapi terhitung kepada orang dewasa.

Setelah membaca dan mengetahui teks cerita fabel, kami sanggup belajar terhadap karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel jadi tidak benar satu sarana potensial didalam menanamkan nilai-nilai moral. Kamu sanggup belajar dan menyontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kami miliki pembawaan terpuji.

Struktur Teks Cerita Fabel

  • Judul adalah kepala karangan yang berfaedah mengarahkan asumsi pembaca perihal gambaran umum isikan fabel.
  • Orientasi adalah kalimat yang terkandung pada awal cerita yang fungsinya untuk pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
  • Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
  • Klimaks adalah konflik menggapai puncaknya.
  • Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
  • Koda adalah pesan ethical dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan koda pada ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Cara Menyusun Atau Membuat Teks Cerita Fabel

Amatilah tingkah laku binatang yang ada disekitarmu, kemudian menentukan perihal yang menarik yang kamu amati agar menjadi tema tulisanmu. Tema yang dianjurkan mengenai bersama kebaikan yang bisa diambil dari tingkah laku binatang.

Buatlah kerangka teks cerita fabel yang terdiri atas struktur teksnya, yakni orientasi,komplikasi, resolusi, dan koda. Kamu perlu ingat bagian yang termasuk orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

Buatlah gagasan pokok atau gagasan yang menghendaki kamu tulis di di dalam keempat bagian teks tersebut.

Hubungkan antara gagasan pokok terhadap tiap-tiap bagian itu bersama memakai kata sambung yang telah kamu pelajari. Jika perlu kamu bisa mengakibatkan dan menambahkan kata-kata lain agar teksmu menjadi lebih menarik dan gampang dipahami.

Ketika menyusun teks berdasarkan hasil pengamatanmu itu, kamu perlu menerapkan unsur kebahasaan, seperti ejaan, pilihan kata, sinyal baca, dan kalimat.

Setelah kamu sukses menyusun teks cerita fabel, baca dan cermati kembali teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kekeliruan yang terjadi. Kemudian, diskusikan karyamu itu bersama gurumu. Mintalah dia membaca dan memeriksanya. Jika telah dianggap sempurna, publikasikanlah teks yang telah kamu susun berikut di majalah dinding sekolah atau kamu bisa mengirimnya ke media massa di daerah mu. Sebelum dipubliksikan, perbaiki hasil teks yang disusun sesuai bersama masukan rekan dan gurumu.

Contoh Cerita Fabel

Kupu-Kupu Berhati Mulia

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan ditaman. Ia amat bahagi, gara-gara mampu berjalan-jalan lihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Ia lihat sebuah kepompong di atas pohon, Sang semut mengejek bentuk kepompong yang buruk yang tidak mampu pergi ke mana-mana. “Hei,, kepompong alangkah buruk nasibmu. Kamu cuma mampu menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jikalau ranting itu patah?”.

Sang semut tetap membanggakan dirinya yang mampu pergi ke daerah ia suka. Bahkan sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut menjadi bahwa dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong cuma diam saja mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu, gara-gara hujan dimana-mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin memicu semut tergelincir ke di dalam lumpur. Ia terjatuh ke di dalam lumpur. Sang semut nyaris tenggelam di dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk menghendaki dukungan ” Tolong, bantu aku! Aku senang tenggelam, tolong,,,, tolong…!!

Untunglah kala itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu. Lalu sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di daerah yang aman. Kemudian sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu gara-gara kupu-kupu sudah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepomponng yang dulu diejek” kata si kupu-kupu, ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya”.

Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina seluruh makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel

  • Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang

Pada teks cerita fabel kerap sekali terdapatnya pemakaian kata sandang si dan sang. Berikut merupakan pemakaian kata sandang si dan sang yang ada pada teks cerita fabel.

Contoh:

    • Sang semut berkeliling taman sambil beri salam binatang-binatang yang berada di taman itu.
    • Sang semut mengejek kepompong yang buruk yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
    • Sang semut selamanya membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka.
    • Si kepompong cuma diam saja mendengar ejekan tersebut.
    • “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.

Kaidah penulisan si dan sang terpisah bersama kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis bersama huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan semisal pemakaian didalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan bersama semisal berikut ini.

    • “Bagaimana caranya supaya si kecil rajin belajar?” tanya ibu.
    • Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar.

Kata kecil pada kata-kata 1) ditulis bersama huruf kecil gara-gara bukan merupakan nama. Pada kata-kata 2) Kecil ditulis bersama huruf /K/ kapital gara-gara bertujuan sebagai panggilan atau nama julukan.

  • Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu

Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata info area dan kata info pas untuk menghidupkan suasana. Untuk info area biasanya digunakan kata depan di dan info pas biasanya digunakan kata depan terhadap atau kata yang tunjukkan informasi waktu.

Contoh:

    • Dikisahkan terhadap suatu hari yang cerah tersedia seekor semut berjalan-jalan di taman.
    • Pada suatu pagi sang semut kembali terjadi ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terkandung genangan lumpur.
    • Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di area yang aman.
    • Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.

Related Posts :