CIANJUR, (PRLM).-Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango buat sementara ditutup dari gerakan pendakian. Cuaca ekstrim belakangan ini dikhawatirkan mampu membahayakan para pendaki. Penutupan juga dilakukan dalam rangka pemeliharaan hutan & penghijauan.
Gunung Gede & Pangrango resmi ditutup sejak 31 Desember 2015 & rencananya dapat kembali di buka terhadap April 2016 mendatang.
Kepala Balai TNGGP Herry Subagiadi menyampaikan, penutupan cuma berlaku kepada kawasan pendakian. Sedangkan kawasan wisata lain konsisten di buka buat umum.
"Penutupan kami melakukan biar konsentrasi terhadap gerakan konservasi & pelestarian alam, tatkala tiga bln ke depan. Sedangkan ruang lain yg tak termasuk juga kawasan pendakian tetap di buka, kata Herry, di Cianjur, Senin (4/1/2015).
Pada masa penghujan akan berdampak positif bagi pemeliharaan & pengembangbiakan satwa. Penutupan kawasan pendakian ini pula, kata beliau mengacu terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 28 thn 2011 mengenai Pengelolaan Kawasan Suaka Alam & Kawasan Pelestarian Alam.
Kawasan suaka alam mampu ditutup dalam disaat tertentu bilamana mampu merusak lingkungan & meneror keselamatan pengunjung.
Penutupan kawasan ini dilaksanakan langsung di tiga jurusan masuk, yaitu wilayah Cibodas & Gunung Putri Kab Cianjur, Salabintana Kab Sukabumi & Kab Bogor.
"Kami telah sosialisasikan terhadap para visitor utk info penutupan ini dalam rangka penghijauan," kata dia.
Selain pelestarian lingkungan, cuaca di awal thn dinilai membahayakan bagi para pendaki. Berdasarkan pantauan di arena lapang, papar Herry, angin tengah berhembus kencang. Belum lagi di puncak yg kerap berjalan badai. Oleh dikarenakan itu, sebelum ada korban kawasan tersebut ditutup.
Dikatakan Herry, pihaknya saat ini tengah laksanakan patroli guna mensterilisasi Gunung Gede & Pangrango dari pengunjung.
"Penutupan trayek pendakian telah disosialisasikan pada seluruhnya lapisan warga. Patroli ke ruang puncak konsisten dilakukan buat mengawasi pendaki yg tetap beraktifitas. Waktu jeda dilakukan sampai hri ini terhadap pendaki, mengingat badai di puncak mulai sejak rawan," ucapnya.
Kasi Wilayah I TNGGP Ardi Andono menyampaikan, menjelang perayaan akhir th Gunung Gede & Pangrango di serang para pendaki. Tidak jarang, kawasan ditutup dikarenakankapsitas sudah terpenuhi.
Dalam satu tengah malam, kawasan cuma dibatasi 600 pendaki. Setiap pendaki juga cuma diperbolehkan menginap selagi satu malam.
"Pada akhir pendakian, menjelang ditutup, kami imbau mereka meninggalkan ruangan puncak utk turun serta-merta sebab bakal dilaksanakan pelestarian konservasi wilayah " ujarnya.
Jamal, group pendaki TNGGP Montana, menyampaikan sekian banyak diwaktu ke depan telah memasuki periode kawin satwa. Pada periode ini, satwa kerap berperilaku liar &dikhawatirkan menyerang para pendaki.
"Para pendaki harap bersabar hingga Maret kelak sebab ditutup. Khawatir pula bila dipaksakan di buka, takutnya berjalan apa-apa. Penutupan serta dilakukan di sebanyak titik pintuyg kerap disusupi pendaki tak berizin," kata beliau. (Tommi Andryandy/A-89)