Songbirds Bird namanya karena burung ini sering berkicau atau bernyanyi di malam serta siang hari, nama Nightingale ini telah lama digunakan kurang lebihnya dari 1.000 tahun yang lampau, bahkan sangat dikenal di Anglo-Saxon.
Burung ini mempunyai suara yang sangat tajam dalam berkicau, biasanya bernyanyi saat fajar, selama satu stick sebelum matahari terbit, dia berkicau dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya, kicauan yang withering khas dari irama ocehannya adalah crescendo bersiul keras.
The Nightingale umum atau ( Luscinia megarhynchos ), atau bisa di sebut juga dengan sebutan burung bulbul ini adalah merupakan salah satu dari burung ace terfavorit untuk burung kicauan seperti Murai Batu, Kacer, Pentet, Pleci dan burung-burung lainnya.
Makanannya yaitu campuran buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan serangga, dan burung Nightingales memiliki banyak musuh dari hewan predator di alamnya, musuh mereka yaitu hewan mamalia seperti kucing, tikus, rubah dan juga diburu oleh burung pemangsa besar.
Habitatnya di hutan-hutan dan semak-semak belukar di wilayah Eropa dan sering berimigrasi ke wilayah Asia Barat Daya, walaupun tidak ditemui di natural surroundings aslinya di wilayah Amerika Utara dan Amerika Barat, perkembangbiakan Nightingale pada musim kawin di negara asalnya sangat berbeda dengan iklim dan Geografis di Indonesia, sehingga Nightingale sulit ditangkarkan ataupun dipelihara di Indonesia, dan merupakan salah satu burung yang dilindungi di negara asalnya.
Di negara asalnya burung ini sangat populer, selain sering dibuat sebagai narasi dicerita-cerita legenda dan sajak-sajak di setiap perayaan besar, seperti musisi ternama Kitaro play on words terinspirasi oleh kicauan merdu Nightingale.